Reshape Architectural Post Pandemic

Pada hari Jum’at 22 Maret 2024 di adakan acara berjudul “Platinum Goes to Campus” yang di selenggarakan di Gedung labtek IXB Arsitektur, ITB, penyelenggara acara tersebut adalah Prodi Arsitektur ITB, dengan kepanitiaan dari Himpunan Mahasiswa Arsitektur ITB, dan acara tersebut di dukung oleh PT.Platinum Ceramics Industry. Acara tersebut berisi 2 sesi dengan 2 judul berbeda, sesi pertama adalah pengenalan produk platinum, dan sesi kedua presentasi mengenai “RESHAPE ARCHITECTURAL POST PANDEMIC”.

Acara tersebut di hadiri oleh beberapa pembicara, diantaranya:
1. Kaprodi Asitektur ITB  (Andry Widyowjiatnoko);
2. Dosen Teknologi Bangunan Arsitektur ITB (Lily Tambunan);
3. Alumni Magister Arsitektur ITB (Bapak Ardiana Mukhsin);
4. Pembicara dari PT. Platinum Cramics Industry (Denta A.
Wiharta);
5. Magister Arsitektur UPI (Indra P Kusumah);
6. Narasumber/Magister Arsitektur UPI (Keng Sukaria Tanzil).

Acara berlangsung pada pukul 13.00 WIB, yang di buka dengan sambutan oleh kaprodi, Andry Widyowjiatnoko. Lalu dilanjutkan dengan pengenalan produk Platinum yang di jelaskan oleh Denta A. Wiharta dari PT. Platinum Ceramics Industry, dengan moderator Andry Widyowjiatnoko. Setelah itu dilanjutkan dengan pemberian materi oleh Bapak Keng Sukaria Tanzil sebagai narasumber yang merupakan alumni Magister Arsitektur UPI.

Materi yang dipaparkan Bapak Keng Sukaria Tanzil tentang “Bentuk Arsitektur Pasca Pandemi”, bangunan yang lebih memperhatikan tata udara cahaya dan menghargai ruang terbuka.


Produk Arsitektur adalah organisasi elemen fungsional produk. Begitulah cara elemen-elemen atau bongkahan ini berinteraksi. Ini memainkan peran penting dalam cara merancang, membuat, menjual, menggunakan dan memperbaiki penawaran produk baru. Menghubungkan ke desain tingkat sistem dan prinsip-prinsip rekayasa sistem Sederhananya, ini adalah strategi memetakan fungsi ke bentuk.
Menurut Bapak Keng Sukaria Tanzil, produk arsitektur adalah bentuk bangunan yang terdiri dari penyatuan komponen komponen material dapat memenuhi kebutuhan berkehidupan. Bentuk Arsitektur bangunan selalu menarik bagi sebagian pemerhati dan tidak dapat berharap semua orang mengaguminya, Setiap individu memiliki pendapat tersendiri untuk mengaguminya sesuai rasa dan seleranya. Membutuhkan banyak pengetahuan dari berbagai ilmu dan waktu bagi arsitek untuk mendapat pengakuan sebagai karya arsitekturnya akan dikagumi.

Menurut Bapak Keng Sukaria Tanzil yang dapat mempengaruhi bentuk Arsitektur yaitu:
1. Teknologi material;
2. Dimensi material;
3. Kualitas material;
4. Bobot material;
5. Corak material;
6. Perubahan alam;
7. Perubahan gaya dan pola hidup/peradaban dunia;
8. Keadaan ekonomi.

Yang membatu rancangan bentuk Arsitektur menurut Bapak Keng Sukaria Tanzil yaitu:
Tatanan kehidupan dunia telah mengalami perubahan yang demikian cepat terutama dalam hal teknologi yang sangat membantu manusia dalam beraktivitas, demikian pola dalam hal merancang bentuk arsitektur pun mengalami mendapat kemudahan dengan adanya alat membantu menggambar atau merancang sebuah karya bentuk arsitektur, disadari atau tidak dengan menggunakan teknologi maka semua data yang tersimpan atau dikirim melalui teknologi telah terekam sehingga telah tercipta banyak aplikasi yang memudahkan dalam merancang bentuk arsitektur dan aplikasi tersebut setiap waktu menjadi semakin dapat mengenal keinginan dari operator, dengan memasukkan data-data keinginan tentang hasil rancangan, semakin data yang dimasukkan semakin detail maka akan semakin tepat usulan yang akan diberikan oleh kecerdasan buatan tersebut dan akan diberikan banyak alternatif alternatif rancangan dalam tempo yang cepat.

Pandemi telah memperkuat bahwa desain dan ruang fisik berperan dalam memungkinkan penyebaran penyakit. Tetapi lingkungan yang di bangun juga dapat mendukung pengendalian infeksi, seperti yang telah ditunjukan di masa lalu.

Contoh perubahan pola kehidupan mempengaruhi bentuk arsitektur perbankan
1. Kokoh aman wibawa;
2. Tebuka kekinian;
3. Bersahabat dan tanpa batas;
4. Bank masa depan memperlitahkan kecanggihan teknologi;
5. Bank tanpa bengunan mandiri sehingga tidak memiliki lagi arsitektur;
6. Bank menjadi maya;
7. Bank adalah angka dalam teknologi.

 

 

Posted in Berita and tagged .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *